Bayangin bangun pada hari yang cerah, lalu bayangkan bangun pada hari yang hujan. Mereka sungguh berbeda, bukan? Juga tergantung pada hari mana Anda bangun, bisa menentukan bagaimana perasaan Anda sepanjang hari. Waktu hari dan posisi matahari persis seperti itu. Mereka adalah poin kunci dalam pencahayaan dan berperan penting dalam menentukan tampilan dan suasana keseluruhan dari sebuah gambar.
Sebelum kita menjelajahi lebih dalam tentang apa itu waktu hari dan posisi matahari, mari kembali ke awalnya. Referensi, mereka adalah rencana kita dalam merender. Sebelum menciptakan pencahayaan atau gambar itu sendiri, kita harus membuat mood board dan mencari referensi. Referensi dapat membantu kita dalam menangkap ide kita, atau bahkan menyulutnya. Ketika kita sebagai seniman 3D menangkap sebuah ide, sering kali ide tersebut masih samar dan kabur. Gambar referensi membantu kita untuk menerjemahkan ide-ide tersebut, membuatnya lebih jelas. Referensi juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita. Oleh karena itu, sebelum waktu hari dan posisi matahari, penting untuk terlebih dahulu menentukan referensi kita.
Waktu Hari
Ada banyak variasi waktu hari, seperti matahari terbit, matahari terbenam, tengah hari, malam, dan setelah hujan. Waktu hari menjadi dasar dari bagaimana kita ingin suasana gambar kita terasa. Untuk menentukan waktu hari, kembali ke referensi yang kita miliki dalam pikiran. Rencana yang jelas membantu dalam menentukan waktu hari dan apa yang ingin kita tunjukkan dalam gambar kita. Mungkin kita ingin menunjukkan suasana pagi yang nyaman dan hangat dalam sebuah render, sehingga kita memilih nuansa putih dengan sedikit nada dingin untuk sinar matahari kita. Ini mencerminkan saat sinar matahari menyentuh kita; hangat, bukan panas.
Posisi Matahari (azimuth and altitude)
Mungkin Anda bertanya-tanya, "apa itu azimuth dan altitude?"
"Azimuth - Rotasi matahari di sekitar bangunan. Ketinggian - Rotasi di atas dan di bawah garis horizon. Dengan menyesuaikan penggeser ini, Anda akan melihat waktu hari berubah menjadi hasil yang diinginkan." -learn.enscape3d.com
Azimuth dan ketinggian adalah dua pengaturan yang harus dieksplorasi oleh seniman 3D melalui uji coba dan kesalahan untuk mendapatkan perasaan yang tepat. Tidak ada rumus tetap untuk azimuth dan ketinggian, untuk mencapai pencahayaan yang kita inginkan. Setiap proyek memiliki situasi uniknya, baik itu terkait dengan medan, geografi, atau cuaca. Sebagai contoh, biasanya untuk pencahayaan matahari terbenam Anda dapat memulai dengan azimuth 14 derajat dan ketinggian 12,5 derajat.
Ingatlah bahwa tidak ada rumus pasti untuk ini, angka-angka tersebut hanya sebagai titik awal untuk kita menyesuaikan dan menemukan kombinasi yang sempurna. Ini membantu dalam proses kita sehingga kita tidak harus mulai mencari azimuth dan ketinggian yang sempurna dari nol. Seiring waktu, Anda akan tahu secara alami seberapa banyak azimuth dan ketinggian yang Anda butuhkan untuk memulai gambar lain. Untuk melihat pencahayaan matahari terbenam dengan azimuth 14 derajat dan ketinggian 12,5 derajat, lihat postingan kami untuk referensi Anda.
Tone Cahaya diatur sesuai dengan faktor-faktor lain yang menentukannya, baik itu waktu hari, posisi matahari, atau bahkan rencana kita sendiri.
Lighting Berasa Datar
Kadang-kadang, gambar terlihat datar, artinya tidak ada arah yang jelas. Sebagai contoh, dalam salah satu proyek kami "Duta Indah", kami ingin menunjukkan suasana pagi di dalam kamar, dengan menampilkan kenyamanan tempat tidur, sambil juga menunjukkan bahwa dunia luar terasa segar dan lapang.
Oleh karena itu, kami menciptakan kontras yang kuat. Bayangkan jika gambar kekurangan variasi cahaya dan bayangan, pemirsa akan bingung di mana harus fokus. Tanpa konsep atau referensi, pemirsa mungkin akan melewatkan kenyamanan yang ingin kami sampaikan jika pencahayaannya terasa datar.
Di gambar 3D Duta Indah, sinar matahari sengaja terang dan mendung, memberikan perasaan hangat. Namun, jika terlalu terang di luar, pemirsa mungkin akan fokus pada itu, melewatkan poin yang ingin kami soroti. Kami ingin menunjukkan bahwa pemandangan itu menyegarkan, seperti saat kita membuka jendela, tidak tercemar.
Kesalahan Umum tentang Pencahayaan
Seringkali kesalahan umum tentang pencahayaan adalah kurangnya referensi, sehingga kita tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang kita inginkan. Apakah kita ingin gambar kita berlangsung di siang hari atau malam hari, dan jika malam hari, seberapa gelap yang kita inginkan? Tanpa rencana yang jelas dalam pikiran, kita mungkin terus membuat gambar malam kita semakin gelap, dan akhirnya mendapatkan gambar yang terlalu gelap. Jadi ingatlah, rencana adalah dasar dari gambar kita.
Membuat moodboard dan mencari referensi gambar yang menangkap ide kita, yang dapat kita gunakan sebagai ide utama dalam gambar kita, agar tidak kehilangan fokus pada apa yang ingin kita ciptakan.
Beberapa tips dari salah satu Seniman 3D kami, Ryan Bagus Nur Alif, yang bekerja pada proyek "Duta Indah":
Ada 3 jenis waktu hari yang Ryan sangat sukai, yaitu pagi hari, malam, dan setelah hujan.
Bagi Ryan, render pagi hari terasa memberi motivasi, karena pagi adalah awal dari segala aktivitas. Sedangkan render malam adalah waktu di mana semua aktivitas berakhir dan kita dapat istirahat, terasa melegakan saat melihat render malam. Setelah hujan adalah saat langit masih berawan, dan suasana terasa dingin dan suram. Oleh karena itu, membuat warna terasa lebih berwarna, lebih kalibrasi. Saat hujan turun, tingkat polusi menurun, artinya Pencahayaan Global dalam render kita menjadi sangat biru. Untuk referensi waktu hari lebih lanjut, lihat postingan Instagram kami.
Comments